Dianggak melanjutkan penjelajahannya tapi memilih kembali ke negerinya. Di bulan Juli 1497, Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk memulai ekspedisinya ke Tanah HIndia. Menurut pengalaman berlayar Bartholomeus Diaz itu, Vasco da Gama mengambil jalur yang sama yang pernah dilayari Bartholomeus Diaz.
- Bartholomeus Dias atau Bartholomeu Dias adalah seorang pelaut yang berasal dari Portugis. Nama Bartholomeus Dias mencuat setelah berhasil menemukan Tanjung Harapan. Selain itu, Bartholomeus Dias juga merupakan orang Eropa pertama yang berhasil sampai di Afrika 1488, Bartolomeus Dias menjadi navigator Eropa pertama yang mengelilingi ujung selatan benua Afrika dan membuka jalur laut dari Eropa menuju Tanjung Harapan. Baca juga Bartolomeu Dias, Penjelajah Portugis yang Menemukan Tanjung Harapan Masa muda Bartolomeus Dias lahir sekitar tahun 1450 dari keluarga yang berlatar belakang satu nenek moyangnya adalah Dinis Dias e Fernandes, yang pernah menjelajahi pantai Afrika sekitar tahun 1440-an dan menemukan Kepulauan Tanjung Ferde tahun 1444. Tidak banyak informasi yang mengulas tentang masa muda Bartolomeus Dias. Akan tetapi, sejak awal, Bartolomeus Dias memang dikenal sebagai pelaut yang andal dan cukup berpengalaman. Dias diperkirakan sempat berdagang gading di sepanjang Pantai Guinea sejak 1478. Kemudian, pada 1481, Bartolomeus Dias mulai melakukan ekspedisi yang dipimpin oleh Diogo de Azambuja untuk membangun sebuah benteng dan pos perdagangan bernama Sao Jorge da Mina di Teluk Guinea.
Olehkarena itu Bartholomeus Diaz diutus oleh raja Portugis untuk membuat peta perjalanan menyusuri pantai Afrika Barat. Setelah perjanjian Thordesills (1492) pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia timur (pusat rempah-rempah).
Perjalanan Bartholomeus Diaz Setelah perjanjian Thordesillas 1492 pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia Timur pusat rempah-rempah. Namun pelayarannya Bartholomeus Diaz hanya sampai di ujung Afrika Selatan 1496. Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung itu dinamakan Tanjung Pengharapan Cape og Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang. Ekspedisi berlayar selatan sepanjang pantai Barat Afrika. Extra ketentuan dijemput di tengah jalan di benteng Portugis Sao Jorge de Mina di Gold Coast. Setelah berlayar terakhir Angola Dias mencapai mencapai Golfo da Conceição Walvis Bay pada bulan Desember. Setelah mengitari Tanjung Harapan pada jarak yang cukup, Bartholomeus Dias melanjutkan ke timur dan dimasukkan apa yang ia bernama Aguada de Sao bra Teluk Saint Blaise – kemudian berganti nama menjadi Mossel Bay – pada 3 Februari 1488. ekspedisi Dias mencapai titik terjauh pada 12 Maret 1488 ketika mereka berlabuh di Kwaaihoek, dekat muara Bushman’s River, di mana padrão-the Padrão de São Gregorio – didirikan sebelum kembali Dias ingin terus berlayar ke. India, tetapi ia terpaksa kembali saat krunya menolak untuk melangkah lebih jauh Ia hanya pada perjalanan pulang bahwa ia benar-benar menemukan Tanjung Harapan, Mei 1488.. Dias kembali ke Lisbon pada bulan Desember tahun itu, setelah tidakmenemui hasil yang di inginkan selama enam belas bulan. Penemuan bagian sekitar Afrika signifikan karena, untuk pertama kalinya, Eropa bisa melakukan perdagangan langsung dengan India dan bagian-bagian lain di Asia, melewati rute darat melalui Timur Tengah, dengan tengkulak mahal. Laporan resmi ekspedisi telah hilang. Dias awalnya bernama Tanjung Harapan di “Tanjung Badai” Cabo das Tormentas. Ia kemudian diganti oleh Raja John II dari Portugal menjadi Tanjung Harapan Cabo da Boa Esperança karena mewakili pembukaan rute perjalanan ke timur.
Padatahun 1498, raja Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Vasco da Gama.Ekspedisi ini berhasil mendarat di Kalkuta (India) pada tahun 1498.Kemudian pada tahun 1511 dari India bangsa Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Alfonso d'Alburquerque mengikuti perjalanan para pedagang Islam. Pada tahun 1511 itu juga Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam
1. Bartholomeus Diaz Bartholomeus Diaz adalah seorang penjelajah Portugis. Pada Agustus 1487 ia dikirim dalam perjalanan ke Afrika Barat oleh Raja Portugis Joao II John II untuk menemukan India, wilayah yang kaya akan rempah-rempah. Saat itu nusantara terkenal sebagai sentra produksi rempah-rempah. Hindia / Indonesia terkenal di Eropa dengan buku Books of Arious Periences karangan Marcopolo 1254-1324. Marcopolo adalah dealer asal Venesia, Italia. Dalam bukunya ia bercerita tentang keajaiban dunia atau Imago Mundi selama perjalanannya, bahkan saat ia berada di India. Bartholomeus Diaz memulai perjalanannya dari Lisbon, ibu kota Portugis di sepanjang pantai barat Afrika. Akhirnya dia sampai di ujung selatan benua Afrika. Di kawasan ini ia harus berhenti karena ombaknya cukup besar dan anginnya kencang. 2. Alfonso de AlbuquerquePada bulan November, setelah Malaka aman dan menjelajahi apa yang kemudian menjadi rahasia Di kawasan ini ia harus berhenti karena ombaknya cukup besar dan anginnya kencang. Saat badai mereda, Diaz kembali ke timur lalu ke utara, mencapai pantai Afrika di Teluk Mossel. Awaknya ABK telah memintanya untuk pulang ketika kapal berlayar jauh ke tenggara. Namun, Bartholomeus Diaz melihat pantai Afrika berbelok ke utara, membuka jalan ke India. Dias kemudian menyebut titik Afrika Barat Daya sebagai Tanjung Badai. Kemudian Raja Joao II menggantinya dengan nama Tanjung Harapan Tuhan Cape of Hope of God. Disebut Tanjung Harapan karena tempat ini memberi harapan Portugis untuk menemukan India. Bartholomeus Diaz mendarat di Tanjung Harapan di Afrika pada tahun 1488. 2. Alfonso de Albuquerque Alfonso de Albuquerque Afonso de Albuquerque adalah seorang penjelajah Portugis terkenal yang memberikan kontribusi signifikan bagi pembentukan pemerintah kolonial Portugis di Asia. Lahir di Alhandra dekat kota Lisbon di Portugis pada tahun 1453, ia pernah dikenal sebagai Agung, Kaisar Timur dan Mars Portugis. Ayahnya, Gonçalo de Albuquerque, Penguasa Vila Verde dos Francos, memegang posisi penting di pemerintahan. Dari ayahnya, dia memiliki hubungan darah dengan keluarga kerajaan Portugis. Selama masa pemerintahan Afonso V dari Portugal, dia dilatih dalam matematika dan Latin klasik. Setelah bangsawan itu meninggal, dia rupanya bekerja sebentar di Arzila, Maroko. Sekembalinya dia diangkat Se estribeiro-mor penasihat utama untuk João II dari Portugal. Ketika Raja Manuel I dari Portugal yang baru berkuasa, dia menunjukkan keengganan tertentu untuk menghadapi Albuquerque, seorang teman dekat yang ditakuti oleh D. João II dan tujuh belas tahun lebih tua darinya. Pada tanggal 6 1503 Afonso de Albuquerque, setelah karir militer yang panjang dan dewasa, dikirim pada ekspedisi pertama ke India dengan sepupunya Francisco de Albuquerque, yang memimpin ketiga kapal, bersama dengan Duarte Pacheco Pereira dan Nicolau Coelho. Mereka mengambil bagian dalam beberapa pertempuran melawan pasukan Zamorin di Kalikut Calecute, Kozhikode setelah berhasil mendirikan Raja Cohin Cohim, Kochi dengan aman di singgasananya. Sebagai imbalan atas layanan ini, mereka diberi izin untuk membangun benteng Portugis di Cochin, dan hubungan perdagangan dibangun dengan Quilon Coulão, Kollam untuk meletakkan dasar bagi kerajaan negara mereka di timur. Baca lebih lanjut teks cerita pendek Pada bulan November, setelah Malaka aman dan menjelajahi apa yang kemudian menjadi rahasia “Kepulauan Rempah-Rempah”, Albuquerque mengirim perjalanan ke timur untuk mencari rempah-rempah, dipimpin oleh Antonio de Abreu, yang bertanggung jawab atas Wakil Komandan Francisco Serrão. Pilot Melayu direkrut untuk memandu mereka melalui Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, dan Pulau Ambon ke Kepulauan Banda, tempat mereka tiba pada awal tahun 1512. Mereka tinggal di sana selama sekitar satu bulan. beli dan isi kapal mereka dengan pala dan cengkeh. António de Abreu kemudian berlayar sebentar, Amboina Serrão melaju ke Maluku tetapi terdampar di dekat Seram. Sultan Abu Lais dari Ternate mendengar bahwa mereka terdampar, dan ketika dia melihat kesempatan untuk bersekutu dengan negara asing yang kuat, dia membawa mereka ke Ternate pada tahun 1512, di mana mereka diizinkan untuk membangun benteng di pulau itu, São João Baptista Fort de Ternate pada tahun 1522. Afonso de Albuquerque adalah seorang penulis produktif yang telah menulis banyak surat kepada raja selama masa jabatannya yang mencakup segala macam hal, dari masalah kecil hingga strategi besar. Pada tahun 1557 putranya menerbitkan kumpulan suratnya yang berjudul Commentarios yang mencantumkan Grande Affonso d’Alboquerque – referensi yang jelas untuk komentar Kaisar – yang kemudian ditinjau dan diterbitkan kembali pada tahun 1576 … Ada Albuquerque digambarkan sebagai “Seorang pria bertubuh sedang LIHAT JUGA
Tujuhtahun sebelum menjalin hubungan dengan Kerajaan Sunda, Alfonso de Albequerque--pemimpin armada Portugis yang mula-mula menembus Nusantara--meninggal di kota tua Goa, India, pada 16 Desember 1515, tepat hari ini 506 tahun silam. Ia sang pembawa malapetaka bagi Kesultanan Malaka dan sejumlah wilayah lainnya di Nusantara.
Contoh Soal Kolonialisme - Kolonialisme berasal dari kata latin yaitu colonia yang berarti suatu usaha untuk dapat mengembangkan kekuasaan suatu negara atau wilayah yang diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Kolonialisme bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi dari sumber daya, manusia, serta juga perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni pada umumnya merupakan daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah yang merupakan keperluan dari negara-negara yang melakukan kolonialisme. Revolusi Industri yang memberikan pengaruh terhadap perekonomian, khususnya di kawasan Eropa telah mendorong negara-negara Barat untuk melakukan penjelajahan samudera. Penjelajahan ini bertujuan untuk mencari daerah yang akan dijadikan jajahan. Di daerah-daerah yang telah berhasil dikuasai, para penjelajah melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam dan memasarkan hasil industri dari negaranya. Pada awal kedatangan, para penjelajah yang menemukan daerah baru dan mendarat di suatu tempat, memperkenalkan diri sebagai pedagang. Mereka melakukan interaksi perdagangan dengan penduduk pribumi, bahkan di antara mereka ada pula yang mendirikan pemukiman koloni. Proses kolonialisme yang selalu dihubungkan dengan imperialisme yang terjadi di beberapa kawasan, seperti di Asia, Afrika, dan Amerika dipelopori oleh Inggris, kemudian disusul oleh Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Perancis. Negara-negara tersebut mengirimkan para penjelajahnya untuk mengarungi samudera dan mencari jalan menuju ke Dunia Timur yang terkenal. Dalam penjelajahan tersebut Portugis mengirimkan para penjelajah, yaitu ● Bartholomeus Diaz 1487-1488 yang diutus oleh raja Portugis untuk mengatur perjalanan ke Afrika Barat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sampai abad ke-15 para pelaut Portugis hanya mampu mendarat di Pantai Emas saja. Dengan perjalanan ini, Bartholomeus Diaz akhirnya berhasil sampai ke ujung selatan Afrika yang disebut Tanjung Pengharapan Cape of Good Hope. ● Vasco da Gama 1497-1498 yang diutus oleh raja Portugis yang bernama Manuel I, karena merasa penasaran atas hasil penjelajahan yang dilakukan oleh Columbus. Perjalanan Vasco da Gama ini bertolak dari Lisabon menuju Kepulauan Tanjung Varde dan akhirnya tiba di Tanjung Harapan Baik tahun 1497. Pada tahun 1498, Vasco da Gama beserta rombongannya berhasil berlabuh di Kalikut, pantai Malabar India yang pada masa itu terkenal sebagai kota dagang. ● Alfonso de Albuquerque 1510-1515. Alfonso berhasil menaklukkan Goa di pantai barat India pada tahun 1510 dan Malaka pada tahun 1511. Dari Malaka, Alfonso meneruskan penguasaan atas Myanmar. Dari Myanmar inilah Alfonso menjalin hubungan dagang dengan Maluku. Dipihak lain, Spanyol melakukan penjelajahan samudera ke Dunia Timur yang terkenal dengan sumber rempah-rempah. Spanyol mengirimkan para penjelajah, seperti ● Ferdinand Magelhaens 1480-1521. Magelhaens yang dibantu oleh kapten Juan Sebastian del Cano dan Pigafetta mulai berlayar ke arah barat daya dengan mengikuti rute Christopher Columbus orang Italia yang mengabdikan dirinya pada Raja Spanyol dan berhasil sampai ke benua Amerika yang diyakininya sebagai India dengan melintasi Samudera Atlantik terus ke ujung selatan Amerika dan sampai di Kepulauan Filipina pada tahun 1521. Di Filipina Pulau Cebu, Magelhaens tewas terbunuh oleh suku Mactan. ● Juan Sebastian del Cano. Pada tahun 1522 sampai di Maluku, tetapi kedatangan Juan telah menimbulkan pertentangan antara Spanyol dan Portugis yang keduanya saling menuduh telah melanggar Perjanjian Tordesillas, yaitu perjanjian antara bangsa Portugis dan Spanyol yang mengakhiri peperangan selama puluhan tahun antara kedua negara yang bertikai di Eropa untuk memperebutkan daerah jajahan. Perjanjian ini diprakarsai oleh Paus Paulus yang membagi rute pelayaran Spanyol ke timur dan Portugis ke arah barat. S1 Suatu pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya disebut dengan …. S2 Kata colonia dapat dimaknai sebagai suatu usaha untuk dapat .... S3 Revolusi Industri memberikan pengaruh terhadap perekonomian, terutama bangsa Eropa untuk melakukan penjajahan yang bertujuan untuk …. S4 Suatu keadaan yang memberikan pengaruh besar terhadap bangsa Eropa terhadap perekonomian adalah ….S5 Pada awal kedatangan para penjajah, mereka memperkenalkan dirinya sebagai …. S6 Bangsa Portugis dan Spanyol mengirimkan para penjelajahnya untuk mengarungi samudera dan mencari jalan menuju ke Dunia Timur yang terkenal. Penjelajah yang diutus oleh bangsa Sapanyol ialah …. S7 Penjelajah yang berhasil sampai di ujung selatan Afrika yang disebut dengan Tanjung Pengharapan ialah …. S8 Pada tahun 1498 seorang penjelajah beserta rombongannya tiba di Kalikut, pantai Malabar India ialah …. S9 Penjelajah Alfonso de Albuquerque berhasil menaklukan Goa dan Malaka pada tahun …. S10 Perjanjian yang terjadi pada tahun 1522 di Maluku, yang terjadi antara Spanyol dan Portugis adalah ….Vascoda Gama memulai penjelajahan samudera dari pelabuhan Lisabon pada Juli 1497. Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama mendarat di Kalikut serta Goa di pantai barat India. Setelah beberapa tahun menetap di India, bangsa Portugis menyadari bahwa India bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan pusat
Bartolomé Díaz, Juga dikenal sebagai Bartolomeu Dias, ia adalah seorang navigator dan penjelajah Portugis. Ia dikenal sebagai penjelajah Eropa pertama yang memimpin ekspedisi di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan tahun 1488. Itu milik keluarga bangsawan Portugal, salah satu pangkalan pemerintahan negara Portugis saat Bartolome Díaz dianggap sebagai salah satu pencapaian terpenting navigasi Portugis yang terjadi pada abad ke-15. Pertimbangan ini disebabkan oleh fakta bahwa dengan Díaz, rute baru dibuka dari Eropa ke Asia, melintasi Atlantik dan Samudra Hindia..Bartolomé Díaz dianggap sebagai salah satu perintis Portugis paling penting yang menjelajahi Samudra Atlantik selama tahun 1400. Penemuan rute ke India membuka peluang besar yang dimanfaatkan Portugal untuk meningkatkan kekuatan ekonominya..Indeks1 Hari-hari Keluarga2 Perjalanan dan Tanjung Harapan India Tanjung Verde Brasil 3 Referensi BiografiSedikit yang diketahui tentang kehidupan muda penjelajah Portugis, termasuk tanggal lahirnya yang tepat. Namun, diperkirakan ia lahir pada 1450 di Portugal. Dia diyakini sebagai keturunan Henry El Navegante yang terkenal, tetapi ikatan keluarga apa pun yang mungkin dia miliki dengannya belum terbukti..Diaz adalah pendamping Istana Kerajaan Portugal, dan juga bertindak sebagai pengawas gudang keluarga kerajaan dan navigator utama dari kapal perang bernama San tahun 1486 putra Raja Alfonso V dari Portugal mempercayakan Diaz dengan misi untuk menemukan hubungan dengan Samudra Hindia, setelah ekspedisi gagal lainnya yang dilakukan oleh navigator Portugis Diogo dua penjelajah Portugis melakukan perjalanan darat untuk mengidentifikasi lokasi persis India, Diaz melakukan perjalanan ke Afrika selatan dengan perintah kerajaan. Misinya adalah menemukan selatan benua, untuk menghubungkan jalur perdagangan antara Eropa dan India secara lebih terakhirIa kembali ke Portugal setelah penemuannya yang luar biasa pada tahun 1488. Tidak ada catatan sejarah tentang penerimaan yang diberikan kepadanya oleh raja, tetapi setelah kedatangannya ia dipekerjakan oleh bangsawan Portugis untuk mengawasi pembangunan dua kapal eksplorasi..Kapal-kapal ini adalah San Gabriel dan San Rafael, dua dari kapal yang kemudian digunakan oleh penjelajah Vasco Da Gama dalam ekspedisinya ke India pada 1497. Bahkan, Díaz diizinkan untuk melakukan perjalanan bersama Da Gama ke pulau-pulau di Tanjung kembali ke Portugal, ia berlayar dengan Pedro Álvares Cabral ke arah India, tetapi mereka bertemu Brasil pada bulan April 1500. Ini adalah ekspedisi Eropa pertama yang melakukan kontak langsung dengan apa yang sekarang merupakan wilayah Brasil..Bulan berikutnya, setelah kembali ke laut Afrika saat dalam perjalanan ke Portugal, badai menyebabkannya hilang di dekat Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Kapalnya kehilangan arah dan tenggelam oleh badai, juga merenggut nyawa Diaz, pada bulan Mei hidupnya, Diaz hanya memiliki dua anak. Salah satunya, Antonio Díaz de Novais, ayah dari cucunya, bernama Paulo Díaz de Novais, yang memainkan peran penting dalam sejarah adalah gubernur Angola negara yang pada waktu itu adalah koloni Portugal dan merupakan pendiri kota Eropa pertama di wilayah Afrika Selatan Sao Paulo de Luanda, yang didirikan pada akhir abad keenam belas..Putranya yang lain bernama Simao Díaz de Novais, yang tidak memainkan peran penting dalam cerita dan, oleh karena itu, tidak ada catatan tentang eksploitasi. Dia tidak punya anak atau menikah. Perjalanan dan ruteTanjung HarapanEkspedisi Díaz yang menemukan Tanjung Harapan bertujuan untuk menemukan akhir benua Afrika. Dia berlayar dari Portugal dengan kapalnya Sao Cristovao pada Agustus 1487 bersama dengan dua kapal lainnya. Ini adalah Sao Pantaleao, diperintahkan oleh saudaranya Diogo, dan sebuah kapal antara para navigator yang merupakan anak buahnya adalah beberapa penjelajah terpenting saat itu, termasuk dua navigator yang menemani Diogo Cao satu-satunya penjelajah Portugis yang berkelana ke Afrika Selatan.Diaz dan krunya melewati titik terendah yang dicapai Cao pada 4 Desember, dan pada 26 Desember mereka mencapai Elizabeth Bay. Pada bulan Januari, badai tidak memungkinkannya untuk memiliki penglihatan yang tetap tentang jubah, jadi ia melanjutkan ekspedisinya ke selatan tanpa melihat daratan apa pun.. Beberapa hari kemudian mereka berbelok ke utara dan mencapai daratan, setelah membalik jubah secara keseluruhan. Para kru dan kapten memutuskan untuk kembali ke Portugal setelah prestasi ini, dan dengan suara bulat semua pelaut kembali ke tanah air mereka..Perjalanan kembali hanya sebagai kelemahan beberapa arus kuat terhadapnya, tetapi tidak ada masalah serius muncul dan para pelaut kembali ke tanah mereka dalam kondisi Tanjung VerdePerjalanan eksplorasi Vasco Da Gama ke India pada 1497 berangkat dari Portugal dan, meskipun tujuan akhirnya adalah India, ia melakukan pemberhentian pertama di Cape Verde. Bagian pertama dari perjalanan ini adalah satu-satunya di mana Díaz terlibat, setelah kembali dari ekspedisi ke Tanjung Tak lama setelah itu, pada tahun 1500, ia ditunjuk sebagai kapten untuk ekspedisi Pedro Álvares Cabral ke India. Tujuan pertama ekspedisi ini adalah Amerika Selatan, dan mereka bertemu Brasil sebelum melanjutkan ke India menggunakan arus laut dari satu benua ke benua lain..Diaz menyebut Tanjung Harapan dengan nama "Tanjung Badai." Ironisnya, ketika ekspedisinya mendekati daerah ini, badai menyebabkan kapalnya dan tiga lainnya hilang dari jalurnya dan hilang dalam badai. Ini adalah ekspedisi terakhir Diaz, yang mengakhiri kapal-kapal telah ditemukan serupa dengan yang digunakan pada saat itu di wilayah Afrika Selatan, kapal Bartolomé Díaz yang hilang dalam ekspedisi ini belum ditemukan saat ini..ReferensiBartolomeu Dias, H. Livermore untuk Encyclopaedia Brittanica, 2017. Diambil dari Dias, Museum dan Taman The Mariner's, Diambil dari Dias, Penjelajah Terkenal Online, Diambil dari Dias, Sejarah Online Afrika Selatan, Diambil dari Dias, Wikipedia dalam Bahasa Inggris, 2018. Diambil dari
a besarnya gelombang Samudra Hindia sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartolomeu Dias tidak berhasil melewatinya b. kehabisan persediaan bahan makanan c. sebelum sampai ke dunia Tirnur, Bartolomeu Dias mendapatkan rempahrempah d. banyak pelaut yang meninggal karena sakit e. keinginan pelaut-pelaut Portugis untuk kembali ke Portugis
- Sejarah kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia perlu dipelajari ketika membahas tentang penjelajahan bangsa Eropa ke penjelajah Eropa dari Bangsa Portugis pertama kali sukses masuk wilayah Indonesia pada tahun 1511 Masehi, dengan dipimpin Alfonso de Albuquerque. Sejarah mencatat orang-orang Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang memasuki wilayah Nusantara, tepatnya di kesultanan Malaka. Sejak abad 15, bangsa Portugis telah menjelajahi lautan dan memiliki armada laut yang kuat. Ketika mengetahui di Asia Timur Jauh, terdapat tanah yang kaya akan rempah, Raja Manuel I memanggil Vasco da Gama, seorang pelaut berpengalaman asal Portugis untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudera. Tujuan utama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah yang menjadi barang mahal di Eropa. Bangsa Barat menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat, parfum, dan yang paling penting adalah untuk pengawet makanan dan bumbu masakan. Pengawetan makanan termasuk kebutuhan vital di Eropa saat musim dingin karena itu, seperti dikutip dari Modul Sejarah Indonesia Kelas XI SMA 2017, terbitan Kemdikbud, ekpedisi yang dipimpin Vasco da Gama dimulai pada bulan Juli 1497 dari pelabuhan Lisabon. Rombongan kapal-kapal Bangsa Portugis itu berusaha mencari wilayah sumber rempah-rempah nusantara lewat rute yang pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Nama terakhir merupakan penjelajah Portugis yang berhasil mencapai ujung paling selatan Benua Afrika dan singgah di Tanjung rombongan kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama mengawali penjelajahannya dengan menuju kawasan yang kini menjadi wilayah Afrika Selatan itu. Di Tanjung Harapan, Vasco da Gama menyewa pelaut bangsa Moor, yang pernah berlayar ke Asia Timur Jauh, untuk menjadi penunjuk tahun 1498, rombongan Vasco da Gama berhasil mencapai Kalikut dan Goa, yang merupakan wilayah India. Vasco da Gama kemudian tinggal di India karena mengira daerah tersebut adalah Hindia Timur, negeri penghasil rempah. Namun, setelah tinggal beberapa tahun dia menyadari bahwa tempat tersebut bukan penghasil rempah-rempah yang sebenarnya. Maka itu, Portugis lantas memberangkatkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albequerque untuk menuju wilayah Malaka. Armada Portugis itu berangkat ke Malaka dengan menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan perang yang lengkap, seperti senapan dan meriam. Pada tahun 1511, armada Portugis berhasil menguasai Malaka, dan mulai memasuki wilayah Kepulauan Nusantara yang mereka sebut sebagai tanah India Hindia. Orang-orang Portugis pun segera mengetahui bahwa Kepulauan Nusantara merupakan tanah penghasil rempah-rempah, terutama wilayah Maluku. Rombongan Alfonso de Albequerque ternyata membawa ambisi yang jauh lebih besar daripada sekadar kulakan rempah-rempah. Orang-orang Portugis tersebut segera menyerbu Kesultanan Malaka dan merebut wilayah yang memungkinkan mereka melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah. Mereka bisa melakukan monopoli itu karena menguasai pelabuhan penting di selat Malaka, jalur laut utama yang menghubungkan wilayah Nusantara dengan dunia luar. Tidak heran, setelah Portugis menguasai Malaka di tahun 1511, banyak pihak menentang mereka. Salah satunya adalah Kesultanan Demak dari Pulau Jawa yang mengirim armada laut ke Malaka pada tahun 1512 untuk memerangi orang-orang Portugis. Serangan yang dipimpin Pati Unus itu ternyata gagal mengusir memiliki persenjataan yang lebih lengkap dan maju secara teknologi, Portugis selalu berhasil meredam setiap perlawanan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara. Hal itu pun membuat Portugis semakin kuat dan berusaha untuk terus memperluas daerah kekuasaannya di wilayah yang kini menjadi Indonesia. Merujuk pada Modul Pembelajaran SMA Kelas XI Sejarah Indonesia 2020, yang diterbitkan Kemdikbud, setelah menguasai Malaka, Portugis mengirim ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan d’Abreu untuk mendatangi kawasan Indonesia Timur, wilayah yang kala itu kaya akan rempah-rempah. Pada tahun 1512, mereka telah sampai di Maluku dan diterima dengan baik oleh Sultan Ternate. Pada waktu itu, kesultanan Ternate sedang bermusuhan dengan Tidore. Sultan Ternate meminta pasukan Portugis yang memiliki persenjataan lengkap untuk membantu mereka melawan Tidore. Sebagai imbalan, Portugis diizinkan mendirikan benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah yang dikuasai Ternate, armada Portugis berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah, terutama yang berasal dari Indonesia Timur. Mereka kemudian melakukan ekspedisi lanjutan di tahun 1522 ke wilayah Pajajaran yang ada di Pulau mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Katolik. Tokoh penyebar agama Katolik dari Portugis yang terkenal adalah Franciscus Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia Keberhasilan Spanyol menemukan wilayah baru membuat Raja Portugis yakni Manuel I penasaran. Sang raja menitahkan Vasco da Gama untuk berlayar dan menemukan daerah yang kaya akan Sanceau dalam Good Hope the Voyage of Vasco Da Gama 1967 mengungkapkan, perjalanan Vasco da Gama dimulai melalui rute Tanjung Harapan, Afrika. Mereka selanjutnya mengembangkan layar menuju Lautan 1498, Vasco da Gama beserta awak kapalnya tiba di Goa, pantai sebelah barat India. Di negeri ini, Portugis membangun kantor dagang beserta benteng pertahanan. Vasco da Gama diberikan hak kuasa atas daerah Goa oleh Raja Portugis berikutnya dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque untuk melanjutkan upaya dari Vasco da Gama. Pelayaran Alfonso de Albuquerque akhirnya sampai di Malaka, kawasan barat juga Sejarah Runtuhnya Kesultanan Malaka, Peninggalan, & Silsilah Raja Sejarah Penyebab Keruntuhan Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Malaka Sejarah, Pendiri, Letak, & Masa Jaya Kesultanan Dikutip dari Leirissa dalam Sejarah Perekonomian Indonesia 1996, tahun 1511 Portugis menaklukkan Malaka dan memonopoli perdagangan di sejumlah konflik. Portugis berulangkali mendapatkan perlawanan dari bangsa Melayu di Malaka maupun dari kerajaan-kerajaan di Nusantara, termasuk dari Portugis mampu menandingi dan meredam perlawanan-perlawanan tersebut. Bahkan, monopoli yang dijalankan Portugis di Malaka akhirnya meluas sampai ke kawasan timur Nusantara dan berhasil mengenyahkan termasuk salah satu bangsa Barat yang menjamah Nusantara, selain Spanyol, Inggris, Perancis, Belanda, dan Jepang, hingga Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus demikian, apabila diperinci, riwayat masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia adalah sebagai berikut1. Tujuan Masuknya Bangsa Portugis ke IndonesiaBangsa Portugis ingin mencari lokasi penghasil rempah-rempah, memonopoli perdagangan rempah di nusantara, dan menyebarkan agamanya. Tujuan ini biasa terangkum dalam slogan Gold mencari kekayaan, Glory mencari kejayaan dan kekuasaan, dan Gospel menyebarkan agama. 2. Proses Masuknya Bangsa Portugis ke IndonesiaDiawali ekspedisi Bartholomeus Diaz yang menemukan Tanjung Harapan Afrika Selatan. Dilanjutkan ekspedisi di bawah pimpinan Vasco da Gama yang mencapai India. Diteruskan dengan ekspedisi Alfonso de Albequerque yang berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511. Kemudian, berlanjut dengan ekspedisi Antonio de Abreu yang dapat mencapai wilayah sumber rempah-rempah, yakni Maluku, pada tahun Rute Perjalanan Bangsa Portugis ke IndonesiaDari Pelabuhan Lisabon ibukota Portugal, para penjelajah Portugis menuju Tanjung Harapan Afrika Selatan, lalu ke India Kalkut, kemudian ke Malaka, dan akhirnya sampai di Maluku. Jika diringkas, rute perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia adalah Lisabon-Tanjung Harapan-India-Malaka-Maluku. - Pendidikan Kontributor Permadi SuntamaPenulis Permadi SuntamaEditor Addi M IdhomPenyelaras Yulaika Ramadhani
Mulailahperiode petualangan, penjelajahan, dan penemuan dunia baru. Portugis dan Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor petualangan, pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru di timur. Kemudian menyusul Belanda dan Inggris. Tujuannya tidak semata-mata mencari keuntungan melalui perdagangan rempah-rempah tetapi ada tujuan
- Bartolomeu Dias atau terkadang disebut Bartholomeus Diaz adalah penjelajah Portugis yang dikenal sebagai penemu Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Perjalanan Bartolomeu Dias hingga sampai ke Tanjung Harapan tidak hanya penting bagi Portugis, tetapi juga bagi bangsa Eropa yang lain. Pasalnya, penemuan Tanjung Harapan pada 1488 membuka jalur pelayaran dari Eropa ke ujung selatan Benua Bartolomeu Dias juga membangkitkan optimisme bangsa Portugis, yang dikenal sebagai pelopor pelayaran dunia, untuk melanjutkan perjalanan menuju belahan dunia timur yang kaya akan rempah-rempah. Setelah itu, Portugis mengirim banyak ekspedisi untuk menemukan jalur ke Asia, salah satunya dipimpin oleh Bartolomeu Dias. Namun, Bartolomeu Dias tidak pernah berhasil sampai di Asia, atau bahkan mengapa Barholomeu Dias tidak sampai ke Indonesia? Baca juga Bartolomeu Dias, Penjelajah Portugis yang Menemukan Tanjung Harapan Rute perjalanan Bartolomeu Dias ke Tanjung Harapan Pada 10 Oktober 1486, Bartolomeu Dias ditunjuk oleh Raja John II dari Portugal sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mencari rute perdagangan baru ke Asia, atau lebih tepatnya India. Kala itu, hubungan perdagangan Eropa dengan Asia melalui darat terputus akibat penaklukan Kekaisaran Ottoman atas Konstantinopel pada 1453. Pada Agustus 1487, Bartolomeu Dias berangkat dari pelabuhan Lisbon di Portugal dengan tiga buah kapal.
BartholomeusDiaz berangkat dari Lisabon, Portugis pada bulan Agustus 1487. Ketikasampai di ujung Selatan benua Afrika, kapal Dias terkena badai topan. Setelah badai reda, Diaz kembali ke Portugis. Oleh Diaz dan rombongannya, ujung Selatan benua Afrika dinamai Tanjung badai. Namun, Raja Portugal Joao II mengganti nama menjadi Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) karena untuk menghilangkan kesan
Konsepsi Nicolous Copernicus yang menyatakan bumi berbentuk bulat berhasil menarik perhatian para petualang. Para petualang seperti Columbus berusaha untuk meyakinkan Raja Spanyol untuk mendukung ide penjelajahannya. Tidak mengherankan apabila sebagian besar penjelajah Eropa mendapatkan dukungan dan persetujuan dari pihak kerajaan. Sebelum Colombus mencapai Benua Amerika, pelaut Portugis telah lebih dulu mencoba mencari jalan ke Hindia Timur sebagai pusat perdagangan rempah-rempah. Bartholomeus Diaz memimpin ekspedisi Portugis pada 1487. Ekspedisi ini menempuh perjalanan dengan menelusuri pantai barat Afrika. Akibat terjangan ombak besar, rombongan ini harus mendarat di Tanjung Harapan Cape of a Good Hope, Afrika Selatan. Akhirnya, rombongan Bartholomeus Diaz tidak dapat melanjutkan pelayaran dan memutuskan kembali ke Portugis. Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah A.
Tujuanutama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah yang menjadi barang mahal di Eropa. Bangsa Barat menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat, parfum, dan yang paling penting adalah untuk pengawet makanan dan bumbu masakan. Pengawetan makanan termasuk kebutuhan vital di Eropa saat musim dingin tiba.SPANYOL, – Bartolomeus Diaz adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dari Afrika. Pada tahun 1481 ia melakukan ekspedisi di Pantai Emas bersama Diego de Azambuja. Ia merupakan seorang ksatria istana kerajaan, ahli berlayar, dan kepala penjaga gudang kerajaan dari pasukan perang Saint Christopher. Pada tahun 1486 Raja John II mengutus Diaz untuk menjadi kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika. Tujuannya untuk mengelilingi ujung Afrika adalah supaya menemukan rute perdagangan baru menuju ke Asia. Selain itu tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk meninjau negara-negara yang diinginkan Portugis untuk menjalin hubungan persahabatan. Diaz juga diperintahkan mencari tanah oleh seorang pendeta Kristen dan pangeran Afrika, Prester John. Ia mulai melakukan ekspedisinya pada bulan Agustus tahun 1487, dan ia memimpin eksepedisi sebanyak tiga kapal. Dalam ekspedisinya tersebut, ia berhasil menemukan Tanjung Harapan dan berhasil mencapai titik terjauh saat berlabuh di Kwaaihoek. Setelah mencapai Kwaaihoek, ia ingin terus untuk melanjutkan ekspedisinya hingga India, namun ia terpaksa kembali karena krunya menolak untuk berlayar lebih jauh. Berkat ekspedisi Diaz, untuk pertama kalinya Eropa bisa melakukan perdagangan langsung dengan India dan negara lain di Asia. Pada tanggal 29 Mei 1500, Diaz mengadakan ekspedisi untuk yang kedua kalinya. Namun sayang, empat kapal yang melakukan ekspedisi kala itu terkena badai besar dan menyebabkan hilangnya Bartolomeus Diaz. Diaz tewas di dekat Tanjung Harapan ketika ia melaksanakan ekspedisi yang kedua. Bartolomeus Diaz adalah salah seorang yang mengabdi kepada raja dan negaranya sampai ia wafat. Untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, kita tidak perlu harus melakukan hal yang sama dengan Bartolomeus Diaz. Mengharumkan Indonesia melalui berbagai karya dan prestasi juga salah satu bentuk pengabdian kepada negara.Penjelajahansamudra bangsa Portugis untuk menemukan kepulauan rempah-rempah diawali dengan ekspedisi Bartholomeus Diaz, yang menjadi orang Eropa pertama yang berhasil mencapai Tanjung Harapan di Afrika Selatan pada 1488. Setelah itu, Vasco da Gama mengikuti dan melanjutkan rute Bartholomeus Diaz, hingga akhirnya sampai di Calicut, India, pada B. PERKEMBANGAN KOLONIALISME DI INDONESIARevolusi Industri yang memberikan pengaruh terhadap perekonomian, khususnyaKata-kata kuncidi kawasan Eropa telah mendorong negara- negara Barat untuk melakukan penjelajahan• Perjanjian Tordesillassamudera. Penjelajahan ini bertujuan untuk• Perjanjian Saragosamencari daerah yang akan dijadikan jajahan.• Hak OctrooiDi daerah-daerah yang telah berhasil dikuasai, • Republik Bataaf• Grote postwegpara penjelajah melakukan eksploitasi besar-• Landrentbesaran terhadap sumber daya alam dan• Perang Lipzigmemasarkan hasil industri dari negaranya.• Agrarische WetPada awal kedatangannya, para penjelajah• Suiker Wetyang menemukan daerah baru dan mendarat• Politik etisdi suatu tempat, memperkenalkan dirinya sebagai pedagang. Mereka melakukan interaksi perdagangan dengan penduduk pribumi, bahkan di antara mereka ada pula yang mendirikan pemukiman koloni. Pada perkembangan selanjutnya, tanpa disadari oleh penduduk pribumi daerah itu oleh mereka dianggap sebagai daerah miliknya. Dengan leluasa mereka mengeksplorasi dan mengeksploitasi kekayaan yang ada di daerah baru itu. Dalam sistem politik, pendudukan, dan penguasaan suatu daerah oleh negara lain disebut penjajahan atau istilah populernya disebut kolonialisme yang selalu dihubungkan dengan imperialisme yang terjadi di beberapa kawasan, seperti di Asia, Afrika, dan Amerika dipelopori oleh Inggris, kemudian disusul oleh Portugis dan Spanyol, Belanda, Inggris, dan Prancis. Negara-negara tersebut mengirimkan para penjelajahnya untuk mengarungi samudera dan mencari jalan menuju ke Dunia Timur yang terkenal itu. Dalam penjelajahan tersebut Portugis mengirimkan para penjelajahnya, yaitu sebagai Bartholomeus Diaz 1487-1488 yang diutus raja Portugis untuk mengatur perjalanannya ke Afrika Barat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sampai abad ke-15 para pelaut Portugis hanya mampu mendarat di Pantai Emas saja. Dengan perjalanan inilah, Bartholomeus Dia akhirnya berhasil sampaiGambar ke ujung selatan Afrika yang disebut TanjungBartholomeus Diaz Pengharapan Cape of Good Hope.Sumber Vasco da Gama 1497-1498 yang diutus raja Portugis yang bernama Manuel I, karena merasa penasaran atas hasil penjelajahan yang dilakukan oleh Columbus. Perjalanan Vasco da Gama ini bertolak dari Lisabon menuju Kepulauan Tanjung Varde dan akhirnya tiba di Tanjung Harapan Baik tahun 1497. Pada tahun 1498, Vasco da GamaGambar beserta rombongannya berhasil berlabuh diVasco da Gama Kalikut, pantai Malabar India yang pada Sumber Muhammad Yaminmasa itu terkenal sebagai kota dagang. Lukisan Sejarah, halaman 1143. Alfonso d’Albuquerque 1510-1515. Ia berhasil menaklukkan Goa di pantai barat India pada tahun 1510 dan Malaka 1511. Dari Malaka ia meneruskan penguasaan atas Myanmar. Dari Myanmar inilah ia menjalin hubungan dagang dengan Alfonso d’Albuquerque Sumber Muhammad Yamin, Lukisan Sejarah, halaman 22Dipihak lain, Spanyol pun tidak mau ketinggalan untuk melakukan penjelajahan samudera ke Dunia Timur yang terkenal dengan sumber rempah- rempah. Sama halnya dengan Portugis, Spanyol segera mengirimkan para penjelajahnya seperti1. Ferdinand Magelhaens 1480-1521. Magelhaens yang dibantu oleh kapten Juan Sebastian del Cano dan Pigafetta mulai berlayar ke arah Barat-daya dengan mengikuti rute Christopher Columbus orang Italia yang mengabdikan dirinya pada Raja Spanyol dan berhasil sampai ke benua Amerika yang diyakininya sebagai India dengan melintasi Samudera Atlantik terus ke ujung selatan Amerika dan sampailah di Kepulauan Filipina pada tahun 1521. Di Filipina Pulau Cebu, Magelhaens tewas terbunuh oleh suku Gambar Ferdinand MagelhaensChristopher Colombus Sumber Muhammad Yamin,Sumber Khalid Latif, 2000, Atlas Sejarah Lukisan Sejarah, halaman 113Indonesia dan Dunia, halaman 912. Juan Sebastian del Cano. Pada tahun 1522 ia sampai di Maluku, tetapi kedatangan mereka itu telah menimbulkan pertentangan antara Spanyol dan Portugis yang kedua-keduanya saling menuduh telah melanggar Perjanjian Tordesillas, yaitu perjanjian antara bangsa Portugis dan Spanyol yang mengakhiri peperangan selama puluhan tahun antara kedua negara yang bertikai di Eropa untuk memperebutkan daerah jajahan. Perjanjian ini diprakarsai oleh Paus Paulus yang membagi rute pelayaran Spanyol ke timur dan Portugis ke arah barat. Pertentangan di antara mereka berakhir setelah ditandatanganinya Perjanjian Saragosa 1534 di Indonesia. Dalam perjanjian itu diputuskan bahwa wilayah Portugis tetap di Maluku, dan Filipina juga daerah Portugis. Tetapi disebabkan Spanyol merasa berhak atas kepulauan itu maka Spanyol berkuasa di VOC BelandaDengan adanya keberhasilan yang diraih oleh para penjelajah Portugis dan Spanyol maka negara-negara Eropa lainnya mencoba untuk datang ke Dunia Timur, khususnya Indonesia. Pada kurun waktu berikutnya, Belanda mulai mengadakan penjelajahan samudera. Hal ini didorong oleh ditutupnya Lisabon oleh Spanyol bagi kapal-kapal Belanda. Sebagaimana kita ketahui bahwa sebelum kejadian itu, Belanda sudah terbiasa berhubungan dagang dengan Portugis lewat Lisabon dan dari Lisabon barang-barang disalurkan oleh Belanda ke negeri-negeri Eropa lainnya. Karena selama perang 80 tahun antara Belanda dengan Spanyol maka Belanda tidak dapat lagi membeli rempah- rempah di Lisabon yang sudah dikuasai Spanyol. Dengan demikian, situasi tersebut telah menyebabkan Belanda berusaha untuk datang sendiri ke kepulauan rempah-rempah, yaitu dibantu oleh para awak kapal yang pernah bekerja pada kapal- kapal Portugis, tahun 1596 Belanda mengirimkan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan kemudian berhasil mendarat di Banten. Pelayaran de Houtman dapat dikatakan mengalami kegagalan karena kembali ke negaranya tanpa membawa barang dagangan atau rempah-rempah. Pada pelayaran Belanda yang kedua dipimpin Jacob van Neck dan berhasil mendapatkan rempah-rempah, khususnya lada. Dari Banten, kemudian Belanda melanjutkan perjalanan ke Tuban dan Maluku. Di Maluku, Belanda berhasil membawa rempah-rempah untuk dibawa pulang ke negerinya. Dengan keberhasilan tersebut, sehingga Kepulauan Nusantara banyak didatangi oleh para pedagang Keadaan bandar/pelabuhan Banten Sumber H. Uka Tjandrasasmita, 2000, halaman 49Di Indonesia, para pedagang Belanda dihadapkan pada persaingan dengan para pedagang, baik dari negara Eropa lainnya maupun dengan para pedagang Belanda itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menghindari persaingan di antara para pedagang Belanda, pada tahun 1602 pemerintah Belanda segera membentuk persekutuan atau kongsi dagang yang diberi nama Vereenigde Oost Indie Compagnie VOC. Oleh Pemerintah Belanda, VOC diberi hak monopoli perdagangan dan hak-hak istimewa Hak octrooi . Hak tersebut, antara laina. hak monopoli perdagangan;b. hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendiri;c. hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di daerah yang dikuasai;d. hak mengadakan pemerintahan sendiri ;e. hak mengumumkan perang dengan negara lain;f. hak menjalankan kekuasaan kehakiman;g. hak melakukan pungutan pajak;h. hak memiliki angkatan perang sendiri;i. menjadi wakil pemerintah Belanda di Asia. Melalui hal-hak istimewa yang dimilikinya, VOC melakukan penguasaandan eksploitasi terhadap sumber daya alam di kepulauan Indonesia. Untuk mendapatkan barang-barang dagangan, VOC berusaha merebut dan menaklukkan penguasa-penguasa setempat. Mataram, Banten, dan Makassar segera dikuasai, selanjutnya diberi beban untuk membayar pajak atau upeti dalam jumlah yang telah ditentukan oleh VOC. Dengan cara demikian, VOC dapat memperoleh barang dagangan yang harganya murah dan menguntungkan. Dari gambaran tersebut, jelaslah bahwa VOC sebenarnya telah membuktikan bahwa dirinya telah melaksanakan sistem penjajahan, yaitu imperialisme perdagangan secara terselubung. Dalam imperialisme perdagangan tersebut, dengan mudah mereka merampas dan menguasai perdagangan secara Indonesia VOC telah mencapai kejayaan dan kesuksesan. Keuntungan yang besar dan barang dagangan yang melimpah diperoleh dari setiap daerah yang telah berhasil ditaklukkannya. Akan tetapi, memasuki akhir abad ke-18 kejayaan dan kesuksesan yang diraih oleh VOC tersebut dihadapkan pada berbagai kendala dan permasalahan yang cukup rumit. Kendala atau permasalahan yang dialami VOC, terutama yang berhubungan dengan masalah kesulitan keuangan yang pada akhirnya membawa kongsi dagang ini pada beberapa hal yang menyebabkan VOC mengalami kebangkrutan, di antaranya sebagai Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi. Barang-barang yang diperoleh VOC dari daerah-daerah dan penguasa yang ditaklukkannya, banyak yang langsung dijual atau diperdagangkan kepada para pedagang asing dan keuntungannya pun masuk ke saku pribadi. Oleh karena itu, kongsi dagang tersebut mengalami kerugian yang terus-menerus;b. Di Indonesia, VOC memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas, sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan biaya dan pengawasan yang sangat besar dan ketat;c. VOC semakin lemah dalam keuangan karena banyak dikeluarkan untuk biaya mengatasi berbagai kendala dan permasalahan tersebut, VOC segera meminta bantuan berupa pinjaman uang kepada pemerintah Belanda. Dalam perkembangan selanjutnya, VOC tidak memiliki pemasukan, sehingga utang VOC kepada pemerintah Belanda semakin menumpuk dan tidak mungkin sanggup untuk membayarnya. Setelah melihat ketidakberesan dalam tubuh kongsi dagang tersebut, Pemerintah Republik Bataaf segera memberikan keputusan untuk membubarkan VOC pada tanggal 31 Desember 1799. Siapakah pemerintahan Republik Bataaf itu?2. PrancisSesudah VOC dibubarkan, pemerintahan di Nusantara langsung berada di bawah pemerintahan Belanda. Namun semenjak tahun 1806, ketika Raja Louis Napoleon diangkat menjadi raja Belanda, sehingga Indonesia secara tidak langsung telah berada di bawah kekuasaan Prancis. Di Eropa, musuh bebuyutan Prancis adalah Inggris. Prancis di bawah Napoleon Bonaparte masih belum mampu menaklukkan Inggris. Untuk itu, kehadiran Inggris di Asia Tenggara telah mengancam kedudukan Belanda di Indonesia yang telah menjadi daerah kekuasaan menghadapi masalah dengan Inggris, pada tahun 1808, Louis Napoleon menunjuk Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia. Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris. Untuk keperluan itu, Daendels membangun jalan raya Grote Postweg dari Anyer sampai Panarukan yang km. Dengan jalan tersebut, pasukan Belanda akan dapat bergerak cepat. Dalam pembangunan jalan tersebut, pemerintahan Hindia-Belanda di bawah komando Daendels menggunakan tenaga kerja dari bangsa Indonesia yang dikerahkan lewat para penguasa pribumi. Dikatakan tidak kurang 1000 km. Dengan jalan tersebut, pasukan Belanda akan dapat bergerak cepat. Dalam pembangunan jalan tersebut, pemerintahan Hindia-Belanda di bawah komando Daendels menggunakan tenaga kerja dari bangsa Indonesia yang dikerahkan lewat para penguasa pribumi. Dikatakan tidak kurang 1000Gambar Herman William Daendels; pada masa pemerintahannya, Rakyat Indonesia banyak yang dijadikan sebagai tenaga rodi Sumber bidang pemerintahan, Daendels mengubah sistem pemerintahan tradisional dengan sistem pemerintahan Eropa. Dalam pelaksanaannya, pulau Jawa dibagi menjadi sembilan wilayah yang disebut perfektur. Setiap perfektur dikepalai oleh seorang residen, dan setiap residen membawahi beberapa bupati. Para bupati diberi gaji tetap dan tidak diperkenankan meminta upeti kepada rakyat. Dengan diterapkan sistem pemerintahan yang seperti itu maka wibawa para bupati menjadi merosot di mata rakyat. Sementara itu, kekuasaan raja masih diakui, tetapi tetap harus tunduk terhadap semua peraturan yang dibuat pemerintah Peta jalan pos yang dibangun oleh Daendels Sumber Chalid Latif, 2000, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, halaman 29Sistem pemerintahan Daendels diterapkan sangat keras dan disiplin, serta cenderung bertangan besi. Hal ini menyebabkan Daendels tidak disukai oleh berbagai pihak, baik oleh aparat pemerintah yang membantunya maupun oleh penguasa dan rakyat pribumi. Hubungan antara pribumi dengan Daendels menjadi buruk. Rencana perlawanan yang menentang pemerintahan Daendels di berbagai daerah mulai bermunculan. Untuk mempertahankan kedudukannya, Daendels membutuhkan banyak uang. Dengan sikap berani, Daendels menjual tanah negara kepada pihak swasta asing. Dalam transaksi jual beli tersebut disepakati bahwa selain menguasai tanah, si pembeli juga menguasai penduduk yang tinggal di tanah tersebut. Perilaku Daendels yang demikian itu telah menyebabkan ia dipanggil dan kemudian kedudukannya di Indonesia digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens. Dalam menjalankan tugasnya, Janssens ternyata kurang cakap dan lemah. Hal itu terbukti, dengan adanya Perjanjian Tuntang, yang isinya bahwa kekuasaan Belanda atas Indonesia diserahkan oleh Janssens kepada InggrisSebelum Perjanjian Tuntang 1811, sebenarnya Inggris telah datang ke Indonesia. Perhatian atas Indonesia dimulai sewaktu penjelajah F. Drake singgah di Ternate pada tahun 1579. Selanjutnya, ekspedisi lainnya dikirimkan pada akhir abad ke-16 melalui kongsi dagang yang diberi nama East Indies Company EIC. EIC ini mengemban misi untuk mengadakan hubungan dagang dengan Indonesia. Pada tahun 1602, armada Inggris sampai di Banten dan berhasil mendirikan loji di sana. Pada tahun 1604, Inggris mengadakan perdagangan dengan Ambon dan Banda, tahun 1609 mendirikan pos di Sukadana Kalimantan, tahun 1613 berdagang dengan Makassar, dan pada tahun 1614 mendirikan loji di Batavia. Dalam usaha perdagangan itu, Inggris mendapat perlawanan kuat dari Belanda. Belanda tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mengusir Inggris dari Indonesia. Setelah terjadi peristiwa Ambon Massacre, EIC mengundurkan diri dari Indonesia dan mengarahkan perhatiannya ke daerah lainnya di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei sampai memperoleh kesuksesan. Inggris kembali berkuasa di Indonesia melalui keberhasilannya memenangkan perjanjian Tuntang pada tahun 1811. Selama lima tahun 1811-1816, Inggris memegang pemerintahan dan kekuasaannya di mulai tahun 1811 berada di bawah kekuasaan Inggris. Inggris menunjuk Thomas Stanford Raffles sebagai Letnan Gubernur Jenderal di Indonesia. Beberapa kebijakan Raffles yang dilakukan di Indonesia antara lain sebagai Jenis penyerahan wajib pajak dan rodi harus dihapuskan;b. Rakyat diberi kebebasan untuk menentukan tanaman yang di tanam;c. Tanah merupakan milik pemerintah dan petani hanya dianggap sebagai penggarap tanah tersebut;d. Bupati diangkat sebagai pegawai pe- dari kebijakan di atas, maka penggarap tanah harus membayar pajak kepadaGambar pemerintah sebagai ganti uang sewa. SistemThomas Stanford Raffles tersebut disebut Landrent atau sewa tanah. Sumber Chalid Latif, 2000,Atlas Sejarah Indonesia danSistem tersebut memiliki ketentuan, antara lainDunia,halaman 29sebagai Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut;b. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah;c. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai;d. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala. Sistem landrent ini diberlakukan terhadap daerah-daerah di pulau Jawa,kecuali daerah-daerah sekitar Batavia dan Parahyangan. Hal itu disebabkan daerah-daerah Batavia pada umumnya telah menjadi milik pihak swasta dan daerah-daerah sekitar Parahyangan merupakan daerah wajib tanaman kopi yang memberikan keuntungan besar kepada pemerintah. Selama sistem tersebut dijalankan, kekuasaan bupati sebagai pejabat tradisional semakin tersisihkan karena tergantikan oleh para pejabat berbangsa Eropa yang semakin banyak berkuasa dalam waktu yang cukup singkat. Sebab sejak tahun 1816 kerajaan Belanda kembali berkuasa di Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa pada tahun 1813 terjadi Perang Lipzig antara Inggris melawan Prancis. Perang itu dimenangkan oleh Inggris dan kekaisaran Napoleon di Prancis jatuh tahun 1814. Kekalahan Prancis itu membawa dampak pada pemerintahan di negeri Belanda yaitu dengan berakhirnya pemerintahan Louis Napoleon di negeri Belanda. Pada tahun itu juga terjadi perundingan perdamaian antara Inggris dan Belanda. Perundingan itu menghasilkan Konvensi London atau Perjanjian London 1814, yang isinya antara lain menyepakati bahwa semua daerah di Indonesia yang pernah dikuasai Belanda harus dikembalikan lagi oleh Inggris kepada Belanda, kecuali daerah Bangka, Belitung, dan Bengkulu Raffles berkuasa dalam waktu yang cukup singkat. Sebab sejak tahun 1816 kerajaan Belanda kembali berkuasa di Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa pada tahun 1813 terjadi Perang Lipzig antara Inggris melawan Prancis. Perang itu dimenangkan oleh Inggris dan kekaisaran Napoleon di Prancis jatuh tahun 1814. Kekalahan Prancis itu membawa dampak pada pemerintahan di negeri Belanda yaitu dengan berakhirnya pemerintahan Louis Napoleon di negeri Belanda. Pada tahun itu juga terjadi perundingan perdamaian antara Inggris dan Belanda. Perundingan itu menghasilkan Konvensi London atau Perjanjian London 1814, yang isinya antara lain menyepakati bahwa semua daerah di Indonesia yang pernah dikuasai Belanda harus dikembalikan lagi oleh Inggris kepada Belanda, kecuali daerah Bangka, Belitung, dan Bengkulu4. Pemerintahan Hindia BelandaPemerintahan Hindia-Belanda mengisi kekuasaannya dengan menjalankan berbagai kebijakan yang pada dasarnya meneruskan kebijakan yang telah diterapkan Raffles dalam kurun waktu sebelumnya. Selama periode antara tahun 1816 dan 1830, Pemerintah Hindia Belanda dihadapkan pada timbulnya berbagai peperangan di beberapa daerah, seperti Perang Padri dan Perang Jawa. Peperangan tersebut merupakan peperangan yang besar dan memakan biaya yang banyak. Bahkan, menyebabkan Pemerintah Hindia-Belanda mengalami kesulitan keuangan. Hasil sewa tanah yang selama ini dijalankan tidak dapat menutupi kondisi keuangan yang ada. Oleh karena itu, Pemerintah Hindia- Belanda di bawah Gubernur Jenderal Van den Bosch segera memberlakukan sistem baru yang disebut sistem tanam paksa Cultuur Stelsel. Ciri utama sistem tanam paksa ini adalah keharusan bagi rakyat untuk membayar pajak dalam bentuk hasil pertanian innatura, khususnya kopi, tebu, dan nila. Hasil pajak tersebut selanjutnya dikirim ke negeri ketentuan-ketentuan pokok dalam pelaksanaan sistem tanam paksa Cultur stelsel adalah sebagai Sebagian tanah penduduk harus ditanami oleh tanaman-tanaman yang dapat dijual di pasaran Eropa;b. Tanah pertanian yang disediakan oleh penduduk tidak boleh melebihi seperlima dari tanah yang dimiliki oleh penduduk desa;c. Untuk menanam tanaman yang diwajibkan Pemerintah Hindia-Belanda tersebut, waktunya tidak boleh melebihi waktu menanam padi;d. Bagian tanah yang digunakan untuk menanam tanaman dagangan tersebut dibebaskan dari pajak;e. Kegagalan panen yang tidak disebabkan karena kesalahan petani maka kerugian ditanggung pemerintah kolonial;f. Apabila hasil panen melebihi dari pajak tanah yang harus dibayar maka selisihnya harus diserahkan kepada pemerintah kolonial;g. Dalam pelaksanaannya, penduduk berada di bawah pengawasan kepala desa atau Pelaksanaan Tanam Paksa Sumber Indonesian Heritageearly Modern History, 1996Apabila dilihat dari butir-butir aturannya, maka sistem tanam paksa tidaklah merugikan rakyat Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya sangat jauh menyimpang dari ketentuan pokok. Rakyat diperas habis-habisan, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Kondisi demikian berhubungan erat dengan adanya peranan para bupati dan kepala desa yang tidak segan- segan melakukan tindakan pemerasan di luar aturan sistem tanam paksa. Di satu sisi, bagi pemerintah yang sedang berkuasa, pelaksanaan sistem tanam paksa ini telah mendatangkan keuntungan yang besar. Hal ini terbukti bahwa antara tahun 1832-1867 saldo atau keuntungan yang diperoleh mencapai angka sekitar 967 juta gulden suatu jumlah sangat besar pada waktu itu. Di sisi lain, bagi Indonesia sistem tanam paksa telah menimbulkan berbagai penderitaan dan yang tidak seimbang antara penduduk pribumi dengan kolonial dari pelaksanaan sistem tanam paksa telah menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, terutama reaksi dari golongan humanis yang menjunjung asas-asas kemanusiaan. Golongan humanis, seperti Douwes Dekker atau Multatuli dan Baron van Hoevel menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan pemerintah melalui tulisan. Max Havelaar yang ditulis oleh Douwes Dekker merupakan kecaman terhadap Pemerintah Hindia-Belanda atas penderitaan yang dialami oleh penduduk di Jawa akibat pelaksanaan sistem tanam paksa. Tulisan lainnya berupa sebuah pamflet yang berjudul Suiker Contracten kontrak- kontrak gula yang ditulis oleh seorang pemilik perkebunan yang bernama Frans Van de Putte . Kedua tulisan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh kaum liberal untuk mendesak Pemerintah Hindia-Belanda dalam mencapai kepentingannya, yakni kesempatan penanaman modal sebesar-besarnya di Eduard Douwes Dekker Multatuli Sumber Chalid Latif, 2000, Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia, halaman 29Desakan parlemen kepada pemerintah Belanda untuk menghapus sistem tanam paksa merupakan awal dari kemenangan terhadap strategi politik yang dijalankan kaum liberal dalam rangka mencapai kepentingannya di bumi Indonesia. Sejak saat itu, modal swasta asing diberikan peluang untuk mewarnai berbagai bidang usaha, terutama pada perkebunan-perkebunan besar, baik di Jawa maupun di luar Jawa. Pembukaan perkebunan-perkebunan yang didominasi modal asing, seperti Belanda dan negara-negara Eropa lainnya memungkinkan dikeluarkan Undang-undang Agraria dan Undang-Undang Gula pada tahun 1870. Tujuan dikeluarkan undang-undang tersebut adalah untuk memberikan perlindungan terhadap para petani Indonesia agar tidak kehilangan hak milik mereka atas tanah. Namun, di pihak lain, Undang-Undang Agraria ini justru semakin memberi kesempatan yang besar bagi pihak swasta asing menanamkan modalnya di realisasinya Undang-undang Agraria itu pun tidak membuat penduduk pribumi menjadi terbebas dari penderitaan. Bahkan sebaliknya, penduduk pribumi hanya menjadi alat pihak pemilik modal untuk mencapai keuntungan dan tidak memperbaiki nasib rakyat Indonesia dari keadaan sebelumnya. Kondisi yang tidak seimbang tersebut, pada akhirnya mendapat perhatian dari beberapa tokoh Belanda seperti Baron van Hoevel, Eduard Douwes Dekker, dan van Deventer. Tokoh-tokoh Belanda tersebut, kemudian mengusulkan kepada pemerintah Kerajaan Belanda untuk memperhatikan nasib rakyat pandangan tokoh-tokoh tersebut, bangsa Belanda tidak sedikit pun memperbaiki bangsa Indonesia, padahal mereka merupakan bangsa yang banyak berjasa. Semua kegiatan bangsa Indonesia selama pendudukan Belanda pada dasarnya adalah untuk pemenuhan kesejahteraan bangsa Belanda, terutama Dalam pandangan tokoh-tokoh tersebut, bangsa Belanda tidak sedikit pun memperbaiki bangsa Indonesia, padahal mereka merupakan bangsa yang banyak berjasa. Semua kegiatan bangsa Indonesia selama pendudukan Belanda pada dasarnya adalah untuk pemenuhan kesejahteraan bangsa Belanda, terutamaPolitik Etis merupakan sikap balas budi Pemerintah Hindia-Belanda terhadap rakyat Indonesia. Adapun sasaran dari Politik Etis ini meliputi irigasi, emigrasi, dan edukasi. Pada awalnya, Politik Etis direncanakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di Hindia-Belanda. Namun demikian, politik tersebut ternyata hanya untuk kepentingan kolonial semata. Misalnya, irigasi untuk pengairan perkebunan milik Belanda bukan untuk pribumi, edukasi untuk mencetak tenaga murah dalam rangka memenuhi tenaga kerja di perkebunan milik Belanda, dan emigrasi hanya untuk menutupi kekurangan tenaga kerja di perkebunan milik Belanda. Melihat hal tersebut, bangsa Belanda sendirilah yang menikmati hasil dari politik apa dampak dari Politik Etis bagi perkembangan nasionalisme di Indonesia!
aBartholomeus Diaz Ia diutus Raja Portugis untuk melakukan perjalanan ke Afrika Barat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sampai abad ke-15 para pelaut Portugis hanya mampu mendarat di Pantai Emas saja. Dengan perjalanan inilah, Bartholomeus Diaz akhirnya berhasil sampai ke ujung selatan Afrika yang disebut Tanjung Harapan (Cape of Good Hope)
Informasi awal - Bartholomeu Dias adalah penjelajah Portugis yang dikenal sebagai orang Eropa pertama yang mencapai ujung selatan Afrika. Kapal Bartholomeu Dias berhasil mengelilingi Tanjung Harapan dan membuka jalur laut dari Eropa ke Asia. Terobosan yang dicapai Bartholomeu Dias meningkatkan perdagangan Eropa dengan India dan kekuatan Asia lainnya. Selain itu, penjelajahan Dias juga mendorong Christopher Columbus untuk mencari patron baru dalam pencarian jalur laut ke Timur Jauh.[1] Baca Henry Hudson Penjelajah InggrisKehidupan awal Hanya sedikit yang bisa diketahui dari kehidupan awal Bartholomeu Dias. Dugaan bahwa dia merupakan salah satu perwira kapal Henry sang Navigator tidak terbukti.[2] Namun, dia diperkirakan lahir tahun 1450 di dekat Lisbon, Portugal. Karena dibesarkan dalam keluarga bangsawan, Dias mungkin mendapatkan pendidikan yang baik.[3] Dia diketahui pernah berada di istana Raja Portugal Joao II 1455-1495 dan menjadi salah satu pengawas gudang kerajaan. Dias kemungkinan memiliki pengalaman berlayar jauh lebih banyak daripada yang tercatat bersama kapal perang Sao Cristovao. Pada tahun 1486, ketika ditunjuk oleh Raja Joao II untuk ekspedisi pencarian jalur ke India, Dias mungkin berumur 25-30 tahun.[4] Baca Dirk Hartog Penjelajah BelandaPortugis dan ekspedisi di Afrika Sebagian besar penjelajahan yang dilakukan Portugis dimulai dengan Pangeran Henry sang Navigator. Meski tidak banyak berlayar, Henry mendukung penjelajahan yang dilakukan orang Portugis. Mayoritas rute perdagangan ke India pada awal abad ke-15 dikuasai oleh para pedagang Arab yang kerap mengenakan pajak tinggi pada barang yang masuk dan keluar. Henry mengirim beberapa ekspedisi ke pantai Afrika, tetapi gagal. Usahanya diteruskan oleh Raja Joao II yang mengirim ekspedisi pencarian jalur laut yang mengelilingi pantai Afrika. Pada ekspedisi kali ini, meski tidak mencapai Samudra Hindia, Portugis berhasil sampai di Cape Cross Pada Oktober 1486 Joao II menugaskan Dias memimpin ekspedisi mencari jalur ke India.[5] Baca James Cook Penjelajah InggrisMencapai Tanjung Harapan Pada Agustus 1487 Dias dan tiga kapalnya berangkat dari Lisbon. Di kapalnya ada enam orang Afrika yang nantinya diturunkan di berbagai pelabuhan di sepanjang pantai Afrika. Mereka dibekali dengan emas dan perak, dan pesan berisi niat baik Portugis kepada para pribumi. Pada awal Januari 1488 dua kapal Dias dihantam badai ketika berlabuh di pantai Afrika Selatan. Kapal itu terhempas dari pantai, dan Dias memerintahkan agar kapal dibelokkan ke selatan sekitar 28 derajat. Dias melakukannya mungkin karena memiliki pengetahuan tentang angin tenggara yang akan membawanya mengelilingi ujung Afrika dan menghindari garis pantai berbatu. Keputusan Dias berisiko, tetapi membuahkan hasil. Kru kapal melihat daratan pada 3 Februari 1488, sekitar 300 mil di timur Tanjung Harapan. Namun, pribumi Khoikhoi melempari kapal Dias dengan batu. Dias atau salah satu krunya membalas dengan melesatkan anak panak. Dias ingin terus menjelajahi daerah tersebut, tetapi krunya mengkhawatirkan perbekalan yang menipis. Mereka akhirnya memutuskan kembali. Dias meletakkan baru padrao pada 12 Maret 1488 di tempat yang saat ini disebut Provinsi Eastern Cape. Namun, hanya ada tiga dari sembilan orang di kapal makanan yang selamat dari serangan berulang yang dilakukan pribumi. Dias kembali berhasil kembali ke Lisbon setelah 15 bulan berada di laut dan menempuh pelayaran sejauh mil.[6] Baca Abel Janszoon TasmanKematian Dias menamakan tanjung tempat dia diserang badai sebagai Tanjung Badai. Namun, nama itu diganti menjadi Tanjung Harapan agar mendorong pelayaran dan perdagangan di sana. Setelah ekspedisi selesai dan membuat laporan perjalanan, Dias menghabiskan waktunya dengan membantu membuat dua kapal. Salah satu kapal itu bernama Sao Gabriel dan digunakan oleh Vasco da Gama. Dias ikut dalam ekspedisi Gama pada tahun 1497 dalam pencarian jalur ke India. Namun, Dias hanya sampai di Kepulauan Tanjung Verde dan berpisah dari Gama. Tak banyak yang bisa diketahui mengenai kehidupan Dias selanjutnya. Ada catatan mengenai dua pelayaran yang dilakukannya setelah kembali ke Portugal dari Afrika. Pelayaran yang kedua, tahun 1500, menjadi yang terakhir baginya. Dias memimpin empat kapal dalam eskpedisi yang dipimpin Pedro Alvarez Cabral. Pada Mei 1500, Dias diganggu badai mengerikan di Tanjung Harapan. Dia meninggal setelah kapalnya karam.[6] Tribunnewswiki/Tyo5XiAA.